Tugas Mandiri 07

Fatima Aliya Nargis (41324010026) AE24

I. Pendahuluan

  • Latar Belakang Observasi:

    • Tujuan observasi (menganalisis proses produksi, efisiensi teknis, dan perbaikan berbasis Engineering).

    • Pentingnya aplikasi disiplin Teknik Mesin (termodinamika, material, manufaktur) dalam optimalisasi produksi.

  • Identitas Objek Observasi: (Sangat disarankan memilih usaha yang melibatkan proses manufaktur atau permesinan)

    • Nama Usaha:

    • Jenis Usaha: (Contoh: Bengkel Fabrikasi Logam / Pabrikasi Komponen Otomotif Skala Kecil)

    • Metode & Tanggal Observasi:


II. Deskripsi Proses Produksi & Analisis Teknis

A. Identitas Produk dan Spesifikasi Teknis

  • Jenis Produk yang Dihasilkan: (Contoh: Roda gigi kustom, komponen bodi motor, atau cetakan baja)

  • Spesifikasi Material Utama: (Sebutkan jenis material, misal: Baja Karbon AISI 1045, Aluminium Alloy 6061)

B. Tahapan Proses Produksi dan Operasi Mesin

  • Deskripsikan alur kerja dengan fokus pada proses manufaktur:

    1. Persiapan Material: (Contoh: Pemotongan menggunakan Band Saw atau Oxy-fuel Cutting)

    2. Proses Inti: (Contoh: Machining menggunakan mesin CNC/Konvensional, Pengelasan/Welding (jenis: TIG, MIG), Casting, atau Forming)

    3. Proses Sekunder/Finishing: (Contoh: Grinding, Heat Treatment, Pengecatan)

  • Analisis Layout: Gambarkan secara singkat dan analisis tipe layout fasilitas (Proses/Produk/Statis) dan dampaknya pada material flow.

C. Analisis Input Produksi (Fokus Teknis)

  • Peralatan dan Mesin Kritis:

    • Identifikasi: Sebutkan jenis mesin utama (Contoh: Mesin Bubut Konvensional, Mesin Milling CNC 3-Axis).

    • Kondisi: Bagaimana kondisi mesin? Apakah sering terjadi breakdown?

    • Perawatan (Maintenance): Apakah menggunakan Preventive Maintenance atau hanya Breakdown Maintenance?

  • Penggunaan Energi: (Jika memungkinkan) Sebutkan sumber daya utama (listrik, udara tekan). Apakah ada indikasi inefisiensi energi pada mesin-mesin tertentu?


III. Analisis Kelebihan dan Kekurangan (Sudut Pandang Teknik Mesin)

Fokus pada kehandalan, presisi, dan efisiensi mekanis.

Aspek AnalisisKelebihan (Strength)Kekurangan (Weakness)
1. Efisiensi Proses & Siklus Waktu(Contoh: Penggunaan Jig & Fixture kustom yang mempercepat setup)(Contoh: Siklus waktu machining terlalu lama karena parameter potong (cutting speed, feed rate) tidak optimal)
2. Presisi, Toleransi, & Mutu Material(Contoh: Kualitas Surface Finish baik karena pemilihan alat potong yang tepat)(Contoh: Tingkat cacat (defects) tinggi pada pengelasan karena setting arus dan tegangan yang tidak konsisten)
3. Efisiensi Energi & Sumber Daya(Contoh: Adanya sistem daur ulang oli/pendingin)(Contoh: Kebocoran signifikan pada kompresor udara, menyebabkan pemborosan energi listrik)
4. Maintenance & Keandalan Mesin(Contoh: Operator memiliki kemampuan dasar perbaikan kecil/troubleshooting)(Contoh: Sering terjadi breakdown dadakan karena tidak adanya jadwal pelumasan dan inspeksi rutin)
5. Keselamatan Kerja & Ergonomi(Contoh: Operator menggunakan APD standar (kacamata, sepatu safety))(Contoh: Tata letak stasiun kerja tidak ergonomis, menyebabkan kelelahan operator (posisi membungkuk saat inspeksi))

IV. Rekomendasi Perbaikan Berbasis Teknik Mesin

Berikan rekomendasi yang solutif, detail, dan implementatif, didukung oleh prinsip Teknik Mesin.

  • 1. Optimalisasi Parameter Manufaktur:

    • Prinsip: Teori Pemotongan Logam (Metal Cutting Theory).

    • Aksi: Lakukan studi waktu dan gerak untuk menentukan parameter potong (V, f, d) yang optimal pada mesin utama untuk mengurangi siklus waktu (misal, tingkatkan feed rate $f$ tanpa mengorbankan kualitas permukaan $R_a$).

  • 2. Peningkatan Keandalan dan Perawatan Mesin:

    • Prinsip: Total Productive Maintenance (TPM).

    • Aksi: Susun jadwal Preventive Maintenance (PM) sederhana (harian, mingguan) untuk pelumasan dan inspeksi visual. Latih operator (Autonomous Maintenance).

  • 3. Peningkatan Mutu dan Pengurangan Cacat:

    • Prinsip: Kontrol Kualitas Statistik (SPC) dan Poka-Yoke.

    • Aksi: Rancang Jig atau Fixture yang bersifat foolproof (Poka-Yoke) untuk memastikan penempatan komponen selalu benar sebelum diproses, mengurangi setup error.

  • 4. Efisiensi Energi dan Ergonomi:

    • Prinsip: Audit Energi dan Engineering Ergonomics.

    • Aksi: Lakukan perbaikan segera terhadap kebocoran udara tekan (jika ada). Ganti lampu kerja konvensional menjadi LED untuk penghematan listrik. Sesuaikan ketinggian meja kerja agar sesuai dengan tinggi rata-rata operator.


V. Kesimpulan

  • Ringkasan temuan utama (korelasi antara kondisi mesin/parameter dan efisiensi output).

  • Penegasan bahwa implementasi perbaikan berbasis Engineering (optimalisasi parameter dan PM) akan meningkatkan ROI (Return on Investment) mesin dan kualitas produk.

Comments

Popular posts from this blog